Produk akhir dari proses diferensiasi magmatik adalah suatu larutan
yang disebut larutan sisa magma, yang mungkin dapat mengandung
konsentrasi logam yang dulunya berada dalam magma. Larutan sisa magma
ini yang juga disebut larutan hidrotermal, banyak menganddung
logam-logam yang berasal dari magma yang sedang membeku dan diendapkan
di tempat-tempat sekitar magma yang sedang membeku tadi. Larutan ini
makin jauh letaknya dari magma makin kehilangan panasnya, sehingga
dikenal adanya deposit hidrotermal suhu tinggi di tempat yang terdekat
dengan intrusi;deposit hidrotermal suhu menengah di tempat yang agak
jauh; dan deposit hidrotermal suhu rendah di tempat yang terjauh.
Deposit tersebut juga dinamakan hipotermal, mesotermal, dan epitermal,
tergantung dari suhu, tekanan, dan keadaan geologi di mana mereka
terbnetuk, seperti yang ditunjukkan oleh mineral-mineral yang
dikandungnya.
Dalam perjalanannya melalui (menerobos) batuan,larutan hidrotermal akan mendepositkan mineral-minerall yang kandungnya di rongga-rongga batuan dan membentuk deposit celah ("cavity filling deposit") atau melalui proses metasomatik membentuk deposit pergantian (replacement deposit).
Secara umum deposit replacement terjadi pada kondisi suhu dan tekanan tinggi, jadi pada daerah lebih dekaat dengan batuan intrusinya, jadi merupakan deposit hipotermal. Sebaliknya deposit pengisian atau deposit celah ("cavity filling deposit") lebih banyak terjadi di daerah dengan suhu dan tekanan rendah, jadi merupakan deposit epitermal, yang terletak agak jauh dari batuan intrusinya.
Syarat-syarat penting untukk terjadinya deposit hidrotermal adalah :
1. Adanya larutan yang mampu melarutkan mineral-mineral.
2. Adanya tekanan atau rongga pada batuan yang dapat dilewati larutan.
3. Adanya tempat dimana larutan dapat mendepositkan kandungan mineralnya.
4. Ada reaksi kimia yang menghasilkan pengendapan mineral baru.
5. Konsentrassi mineral yang cukup dalam deposit sehingga manguntungkan kalau ditambang.
Dalam perjalanannya melalui (menerobos) batuan,larutan hidrotermal akan mendepositkan mineral-minerall yang kandungnya di rongga-rongga batuan dan membentuk deposit celah ("cavity filling deposit") atau melalui proses metasomatik membentuk deposit pergantian (replacement deposit).
Secara umum deposit replacement terjadi pada kondisi suhu dan tekanan tinggi, jadi pada daerah lebih dekaat dengan batuan intrusinya, jadi merupakan deposit hipotermal. Sebaliknya deposit pengisian atau deposit celah ("cavity filling deposit") lebih banyak terjadi di daerah dengan suhu dan tekanan rendah, jadi merupakan deposit epitermal, yang terletak agak jauh dari batuan intrusinya.
Syarat-syarat penting untukk terjadinya deposit hidrotermal adalah :
1. Adanya larutan yang mampu melarutkan mineral-mineral.
2. Adanya tekanan atau rongga pada batuan yang dapat dilewati larutan.
3. Adanya tempat dimana larutan dapat mendepositkan kandungan mineralnya.
4. Ada reaksi kimia yang menghasilkan pengendapan mineral baru.
5. Konsentrassi mineral yang cukup dalam deposit sehingga manguntungkan kalau ditambang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar