Tambang Batu Bara

Pemilihan metode penambangan sangat ditentukan oleh unsur geologi endapan batu bara. Saat ini, tambang bawah tanah menghasilkan sekitar 60% dari produksi batu bara dunia, walaupun beberapa negara penghasil batu bara yang besar..........

Alat Berat dan Kapasitas Produksi

Karakteristik fisik material yang akan digali baik tanah penutup maupun komoditi harus diketahui secara pasti, hal ini untuk menentukan tipe alat yang cocok untuk digunakan..........

Pengertian Batu Bara

Mutu dari setiap endapan batu bara ditentukan oleh suhu dan tekanan serta lama waktu pembentukan, yang disebut sebagai ‘maturitas organik’..........

Evaluasi Tambang

Evaluasi atas beberepe alternatif investasi utk memilih alternatif yg akan memaksimalkan keuntungan dr setiap dollar/rupiah yg ditanam merupakan sasaran kunci..........

Pengenalan Bahan Peledak

Peledakan akan memberikan hasil yang berbeda dari yang diharapkan karena tergantung pada kondisi eksternal saat pekerjaan tersebut dilakukan yang mempengaruhi kualitas..........

Sabtu, 24 Desember 2011

TV Online Indonesia

                                                                                                                                                       
                                                                                                                                                  
                                                                                                                                                           
                                                                                                                                                       
                                                                                                                                                           
                                                                                                                                                           
                                                                                                                                                   
                                                                                                                                                            
                                                                                                                                                            

                                                                                                                                                               




Read More... TV Online Indonesia

Toko Kain TUNAS JAYA Kabupaten Sragen

Semangat Pagi All Blogger Indonesia....  
Perlu Diketahui Bahwa Blog Ini Dibuat Untuk Sharing Masalah Kemajuan IPTEK Dunia Pertambangan Dan Tempat Berbagi Ilmu Pengetahuan Tambang. Blog Ini Di Sponsori Toko Kain Tunas Jaya Sragen

Terima Kasih Atas Kunjungannya...
Read More... Toko Kain TUNAS JAYA Kabupaten Sragen

Jumat, 23 Desember 2011

Batubara Muda Untuk Pembangkit Listrik

INDONESIA termasuk negara dengan sumber tambang batu bara terbesar di dunia. Cadangannya diperkirakan 36,3 milyar ton. Hanya saja 50-85 persennya berkualitas rendah. Ini dilihat dari nilai kalori pembakarannya yang rendah, dan kadar sulfur serta airnya yang tergolong tinggi. Karena itu, batu bara muda yang disebut juga batu bara lignit atau batu bara cokelat tidak ekonomis dimanfaatkan sebagai bahan bakar.Bila sumber energi ini dibawa ke lokasi yang jauh dari areal tambang, maka biaya transportasinya menjadi mahal. Karena ongkos angkut itu sebenarnya dikeluarkan untuk membawa air dan abu yang nantinya harus dibuang dalam proses pemanfaatan batu bara.
Ketika dibakar, banyak energi yang terbuang untuk menguapkan air, sedangkan nilai kalori yang diperoleh relatif rendah. Selain itu, kandungan sulfur yang tinggi akan menjadi gas pencemar. Karenanya diperlukan biaya tambahan untuk mengurangi emisi gas sulfur.
Dengan adanya masalah tersebut, bila terdapat lapisan batu bara lignit dalam penambangan batu bara, maka penambang hanya mengambil lapisan yang berkualitas tinggi. Sedangkan batu bara lignit akan disingkirkan atau ditimbun kembali di lokasi tambang.
Pemanfaatan lignit
Belakangan ini, dengan dihapusnya subsidi BBM (bahan bakar minyak) yang melambungkan harga BBM di Indonesia, batu bara mulai dilirik. Dalam perhitungan Firdaus Akmal, Dirut PT Indonesia Power, bahan bakar ini lebih murah dibandingkan BBM. Bila menggunakan solar atau Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), harga listrik mencapai Rp 500 per kWh. Dengan batu bara, biaya pembangkitan hanya sekitar Rp 50 per kWH. Dengan demikan akan menghemat biaya kurang lebih Rp 30 milyar per tahun.
Namun, untuk menggunakan batu bara-dalam hal ini batu bara muda sebagai bahan bakar pembangkit-perlu ada pendekatan khusus, masalahnya karena ada faktor kendala, yaitu kandungan air dan sulfur yang tinggi.
Solusi yang diambil adalah membangun instalasi pembangkit dekat daerah pertambangan batu bara, sehingga biaya transportasi minimal. Selain itu juga dikembangkan teknis proses pembakaran batu bara muda yang dapat mereduksi gas sulfur ke udara sehingga pencemaran gas ini pun dapat ditekan.
Pemanfaatan lignit ini sebagai bahan bakar pembangkit listrik di mulut tambang, sebenarnya pernah dirintis pada tahun 1997 oleh BPPT beker ja sama dengan HRL (Herman Research Laboratory) Technology Pty Ltd Australia, PT Bukit Asam, Departemen Pertambangan dan Energi, serta PT PLN. Namun menurut penjelasan Bambang Gambiro, Direktur Teknologi Pengembangan Sumber Daya Energi BPPT, kepada Kompas akhir Juli lalu, proyek itu terhenti pada tahun 1998 karena krisis ekonomi.
Padahal menurut rencana akan dilakukan uji coba penggunaan batu bara muda dari Tanjung Enim Sumatera Selatan dan beberapa tempat di Indonesia, menggunakan sistem proses IDGCC (Integrated Drying Gasification Combine Cycle). Pengembangan teknologi IDGCC ini sendiri di Australia, telah dimulai sejak tahun 1990.
Dasar prosesnya pada pengeringan dan gasifikasi batu bara untuk digunakan pada turbin gas siklus ganda. Karena menggunakan siklus pembakaran ganda, efisiensi konversi energi dengan teknologi IDGCC dapat dinaikkan dari 29 persen menjadi 42 persen. Hasil penelitian dan evaluasi ekonominya menunjukkan, teknologi itu layak dan ekonomis.
Pembangkit listrik 10 MW yang menggunakan sistem IDGCC di Morwell Victoria mampu memproses 240 ton batu bara muda per hari. Riset yang dilakukan HRL antara lain bertujuan mengurangi biaya pembangkitan dan emisi gas CO2 yang dikeluarkan pembangkit listrik batu bara muda.
PLTU Berau
Upaya pemanfaatan batu bara mulai dirintis lagi tahun 2002. Kali ini akan dicoba menggunakan batu bara muda di Berau, Kalimantan Timur. Peletakan batu pertama pembangunan PLTU Mulut Tambang ini telah dilakukan Menristek Hatta Rajasa, Bupati Berau H Masdjuni, Dirut PT Berau Coal Jeffry Mulyono, dan Dirut PT Indonesia Power Firdaus Akmal, pada akhir Juli.
Seperti dikemukakan Masdjuni, upaya pemenuhan kebutuhan listrik bagi masyarakat daerah ini telah diprogram cukup lama oleh Pemda Kabupaten Berau. Selama ini energi listrik yang dipasok PT PLN (Persero) Ranting Tanjung Redep menggunakan PLTD telah maksimal memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
Ini terlihat dari daya pembangkitan yang mampu dihasilkan PLTD sekitar 5,6 MW sedangkan beban puncaknya telah mencapai 5,4 MW. “Akibatnya, PLN terpaksa melakukan pemadaman secara bergilir bila terjadi kerusakan mesin,” ungkapnya. Sementara itu, permintaan penyambungan listrik sebesar 9,6 juta kWh namun yang terpenuhi baru 7,9 juta kWh. Masih kurang sekitar 1,6 juta kWh.
Jeffry mengatakan, PLTU Berau merupakan upaya pemanfaatan potensi batu bara muda yang melimpah dan mengurangi pemakaian solar. Dengan demikian juga akan menggantikan fungsi diesel yang biaya operasinya mahal. Proyek ini juga sebagai pilot project bagi daerah lainnya yang kaya dengan batu bara kalori rendah.
Tambang batu bara PT Berau Coal saat ini menggunakan daya sebesar 3,3 MW dengan produksi batu bara sekitar 6 juta ton per tahun. Sekarang ini kebutuhan daya listrik PT Berau Coal dipasok sendiri dari PLTD milik PT Berau Coal dengan bahan bakar solar.
Dikemukakan Firdaus, selain Berau beberapa kabupaten di Kalimantan Timur telah menandatangani MoU untuk pembangunan fasilitas yang sama yaitu dengan Sangata, Malinau, dan Tanjung Redeb. Sedangkan Kabupaten Pasir juga telah menyatakan keinginannya.
PLTU Mulut Tambang ini lokasinya berada di Desa Sambakungan, Kecamatan Gunung Tabur yang dikenal dengan nama daerah Lati itu dibangun atas kerja sama antara PT Indonesia Power, Pemda Kabupaten Berau, PT Berau Coal, dan BPPT. Proyek ini rencananya akan selesai pembangunannya pada bulan Agustus-September 2003, dan beroperasi secara komersial pada akhir tahun 2003.
PLTU berkapasitas 2×6 MW tersebut, jelas Kepala Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Sumber Daya Energi BPPT Agus Rusjana Hoetman, – yang mendesain pabrik tersebut – menggunakan sistem modul sehingga pembangunannya bisa menghemat biaya sekitar 30 persen. Biaya pembangunannya sekitar 10,5 juta dollar AS.
Instalasi pembangkit ini terdiri dari dua boiler stoker yang mampu membakar batu bara buangan dari berbagai peringkat tanpa menimbulkan masalah dalam pencapaian efisiensi dan memenuhi persyaratan lingkungan.
Desulfurisasi
Meskipun menggunakan batu bara dengan kandungan sulfur tinggi sekitar 1.7 – 3 persen, namun pembangkit listrik ini dilengkapi dengan peralatan desulfurisasi sehingga diharapkan kadar SO2 yang dihasilkan tidak lebih dari 750 ppm sesuai dengan baku mutu lingkungan hidup. Demikian juga dengan efek pencemaran lainnya.
Instalasi PLTU pengoperasiannya dengan kendali jarak jauh dari ruang kontrol menggunakan sistem kontrol berbasis microprocessor. Sedang penyaluran kepada masyarakat dilakukan dengan menggunakan sistem pendistribusian yang sudah ada, yaitu distribusi 20 kV, mengikuti jalur substation Lati ke substation Sambaliung yang melewati area di sekitar proyek.
Bahan baku batu bara akan diangkut dari tambang Lati yang dimiliki PT Berau Coal dengan menggunakan dump truk dari area penumpukan batu bara buangan (reject) di tambang Lati ke PLTU yang berjarak sekitar 2 kilometer. Luas areal tambang batu bara di Berau seluas 15.600 hektar, yang berada di Binungen, Lati, Punan, dan Kelai. Di Lati sendiri kawasan penambangannya seluas 6.984 hektar.
Read More... Batubara Muda Untuk Pembangkit Listrik

Selasa, 20 Desember 2011

Perencanaan Tambang Terbuka Batu Bara

PERENCANAAN tambang
1. Arti
2. Tujuan
3. Kandungan
4. Proses Perencanaan
5. Persyaratan untuk Perencanaan
6. Macam-macam perencanaan
7. Rancangan Produk

CONCEPTUAL mine PLANNING
1. Pelaksanaan dan Hasil Perencanaan Konseptual Tambang
- Langkah-Langkah
- Batas ultimate (Koordinat ,Kedalaman) Lokasi
- Luas ultimate 
- Volume ultimate (Cadangan tertambang, Waste)
- Rancangan Geometri tambang ultimate dan timbunan ultimate
- Rancangan interior tambang (Geometri)
- Rencana Urut-urutan penambangan dan penimbunan, penumpukan
- Rancangan produk (secara unik)
- Jadwal Produksi – Jadwal Pemasaran
- Umur tambang
- Biaya (Investasi dan Operasi)
- Kemampulabaan

2. Penerapan Rencana Konseptual
 
DETAILED mine planning
1. Pelaksanaan dan Hasil Perencanaan Rinci Tambang
- Langkah-langkah
- Batas Blok, Subblok (5 thn, 1 thn, bulanan)
- Luas Blok
- Volume Blok
- Rancangan geometri subblok (gali-angkut-timbun)
- Rancangan interior subblok (gali-angkut-timbun)
- Rancangan produk rinci
- Jadwal produksi – Jadwal Pemasaran Rinci
- Alat Rinci
- Penunjang
- Biaya Rinci
- Kemampulabaan

2. Pemanfaatan Rencana Rinci

Penambangan (mining)
Proses menggali cadangan bahan tambang yang berada dalam tanah (insitu) secara sistematik dan terencana, untuk mendapatkan produk yang dapat dipasarkan
 
 
 
Macam Cara Penambangan
a. Tambang Permukaan (Surface Mining)
b. Tambang Bawah Tanah (Underground Mining)
 
 

Tambang
a. Menggali batubara in situ sebagai bahan baku, untuk diolah menjadi produk yang akan dijual.
b. Keberadaan batubara dalam bentuk lapisan-lapisan pipih berlapis-lapis diselingi oleh tanah (batubara) penutup.
c. Kedudukan dan pemunculan batubara dalam tanah menentukan cara penambangan
d. Bentuk bahan galian dalam tanah dapat dianggap terdiri dari kubus-kubus “kecil” yang nantinya ditambang
e. Bentuk timbunan luar dan dalam tambang tergantung pada topografi landasan.

Tambang adalah seperti Pabrik
a. Bahan baku berada dalam tanah. (God’s act)
b. Menambang ---> Mengambil bahan baku secara ekonomik
c. Mengolah ---> mentransform bahan baku menjadi produk untuk dijual
d. Bahan Tambang (= Bahan Baku Produk Tambang)
# tidak terbarukan
# Bila habis, cari lokasi lain
# Harus hemat
e. Bahan Tambang terdapat di daerah 

Tambang Permukaan (Arti)
Tempat penggalian bahan tambang yang dekat dengan permukaan untuk mendapatkan satu atau lebih produk yang dapat dijual secara ekonomik
 
 

Tambang Permukaan (Proses)
a. Kegiatan 
Berai, Gali, Muat, Timbun, Tumpuk
b. Cara Gali 
* Sumuran Terbuka (Open Pit)
* Kelupas (Strip)
c. Hasil Galian 
Produk Tambang
d. Akibat Bukaan
* Timbunan Tanah Penutup
* Bentuk Bukaan : seperti Stadion
* Bentuk Timbunan : Bukit, mendatarkan lembah dll
e. Semakin dalam Nisbah Kupas naik
f. Berhenti bila sudah mendekati batas gali ekonomik
* Nisbah Kupas meningkat sebanding dengan kedalaman
g. Lanjut Ke Tambang Dalam
h. Bila harga batubara naik,Nisbah Kupas dapat dinaikkan
i. Ciri Geometri ---> Ada lereng berjenjang

Kegiatan Penggalian Tambang Permukaan
a. Menggali, suatu blok masa terbatas. ( seperti memakan coklat/kue tart)
b. Dibuat blok-blok penggalian, dibagi dalam subblok-subblok sesuai dengan satuan waktu dan mutu/ kadar
c. Dibuat jenjang-jenjang penggalian
d. Urutan penggalian mulai dari titik tertentu ,galian awal (box cut) Kemudian mengikuti pola, tertentu hingga akhir3
e. Penggalian dilakukan terpilih (selective) supaya produk sesuai dengan rancangan
* Tidak terjadi dilution
* Terjadi pembauran dengan sendirinya antara mutu rendah dan mutu tinggi
* Tidak terjadi longsor
f. Penggalian dalam subblok pada latar kerja suatu jenjang
g. PengupasanTanah Penutup
h. Penggalian Batubara 

Kegiatan Penimbunan Hasil Galian Tanah Penutup
a. Penimbunan suatu ruangan kosong seperti menimbun blok-blok coklat, mulai dari bawah
b. Dibuat blok-blok penimbunan dan dibagi dalam subblok-subblok
c. Urutan Penimbunan
* Mulai dari titik tertentu. Timbunan awal. Kemudian mengikuti arah dan pola tertentu, hingga akhir
d. Penimbunan dilakukan terpilih, Supaya :
* terbaur antara tanah kering dan lumpur 
* Tidak terjadi longsor
e. Penimbunan dalam subblok pada latar kerja suatu jenjang
f. Penimbunan diluar tambang, kemudian penimbunan dibekas tambang
g. Penimbunan mulai dari subblok bawah ke subblok atas
h. Tanah penutup bagian atas cenderung menjadi tanah timbunan subblok bawah (alas)

Kegiatan Penumpukan Bahan Galian (Sub Produk) hasil penambangan
a. Menumpuk disuatu stockpile yang dapat terdiri dari beberapa sub stockpile/kompartemen
b. Dibuat pola penumpukan, untuk terjadinya homogenisasi
c. Penumpukan dapat dilakukan terpilih, supaya :
# Terseragamkan (Homogenized)
# Terbaur (Blended)
d. Mutu batubara di Stockpile tergantung pada arah penambangan dan pola penumpukan
 
 
 
Perlunya Perencanaan Tambang dan Perencanaan Produk
a. Semua kegiatan memerlukan perencanaan
b. Perencanaan Carreer
c. Perencanaan Bisnis
d. Perencanaan Laba/Rugi
e. Perencanaan Keluarga
f. Perencanaan untuk merencanakan
PLAN TO PLAN
a. Produk tambang ---> Perencanaan Produk
b. Proses Penambangan ---> Perencanaan 

Perencanaan Dalam Daur Managemen (Untuk Semua Bidang)
 
 

PERENCANAAN TAMBANG
Rencana Tambang
Dokumen resmi yang dibuat secara sistematik dan memuat informasi, apa, dimana, bagaimana, oleh siapa, berapa, kapan, dengan apa, suatu tambang akan berproduksi
 
Catatan
Rencana adalah :
a. Simulasi masa depan
b. Perkiraan, asumsi
c. Antisipatif
Rencana merupakan : 
a. Keluaran dari suatu proses perencanaan oleh Divisi/Dinas Perencanaan Produksi
b. Acuan terpenting untuk pengambilan keputusan

Kandungan (Contents)
Rencana Tambang terdiri dari :
a. Rencana Produk (Sering dilupakan)
b. Rencana Cadangan yang dapat ditambang
c. Rencana Tambang (Penggalian, Penimbunan, dll)
* Geometri, Exterior, Interior
* Rencana Produksi (Jadwal Produksi)
d. Rencana Alat dan Sarana yang dipakai
e. Umur Tambang
f. Rencana Biaya (Investasi, Operasi)
g. Rencana Laba, Rencana Rugi ?

Proses Perencanaan Tambang
Proses mentransformasi data geologi, topografi, cadangan (mutu/kadar, jumlah) menjadi suatu rencana Produk rancangan tambang dan rencana penambangan


Persyaratan untuk Perencanaan Tambang
a. Data yang handal (reliable):  
- Accurate (cermat)
- Precise (teliti)
- Verified
- Validated     
b. Personel yang mempunyai :   
- Competency dan                                                  
- Motivation
c. Anggaran yang memadai (appropriate)

Catatan :
# Competency  :
- ability to demonstrate
- Knowledge
- Skill
# Motivation  :  
- spirit, drive

Macam Rencana Tambang
a. Rencana Konseptual Tambang (Ultimate, global, hingga mined out)
b. Rencana Rinci Tambang (Blockwise, Rinci, Periodik)

Rencana Konseptual Tambang (Global)
a. Merancang produk
b. Merancang bentuk dan geometri ultimate dari tambang (dan timbunan)
c. Menghitung Volume dan Berat (ton)
d. Mendapatkan :
* Cadangan Tertambang : Nisbah Kupas overall
* Cadangan Terpasarkan
e. Menentukan tingkat produksi hingga mined out 
f. Menentukan umur tambang
g. Menentukan urutan penambangan dan penimbunan (L.D)
h. Merancang jenjang-jenjang penggalian dan penimbunan
i. Menentukan cara penambangan
j. Menentukan alat

Rencana Rinci Tambang 
a. Mengguarantee rancangan produk untuk tiap tahun
b. Merancangan bentuk dan geometri (3 s/d 1 tahunan dari tambang. (dan timbunan).
c.  Mendapatkan jumlah dan mutu produk
d. Cadangan tertambang : Nisbah kupas periodik
e. Cadangan Terpasarkan 
f. Membuat jadwal produksi rinci (3 s.d. 1 tahun)

PERENCANAAN KONSEPTUAL TAMBANG
1. Arti
Conceptual Mine Planning
Perencanaan tambang secara garis besar, ultimate dan hingga mined out yang meliputi Produk, cadangan tertambang, Nisbah Kupas Overall, bentuk.  geometri, interior, urutan penambangan , peralatan, jadwal produksi hingga umur tambang, tata letak, biaya, dan kemampu labaan.

2. Tujuan
Adanya acuan untuk mengetahui
a. Produk yang dapat dihasilkan (Rancangan Produk)
b. Jumlah Cadangan Tertambang dan Nisbah Kupas Keseluruhan
c. Jumlah Cadangan Terpasarkan dan Nilai Tambang
d. Batas Ultimate : Tambang dan Timbunan (L-D)
e. Bentuk Ultimate Tambang dan Timbunan (L-D)
f. Volume Ultimate Tambang dan Timbunan (L-D)
g. Nisbah Kupas (NK overall, NK Pulang Pokok)
h. Tataletak Tambang dan Sarana
i. Luas Lahan yang diperlukan
j. Urut-urutan penambangan dan penimbunan (mulai, arah kemajuan)
k. Jadwal produksi untuk memenuhi permintaan pasar
l. Umur tambang permukaan
m. Alat yang dipakai
n. Biaya investasi, biaya produksi
o. Kemampulabaan
p. Nilai Produk (=Nilai Cadangan)
q. Kelanjutan ke tambang bawah tanah
r. Pemanfaatan lahan pasca tambang
s. Pemeliharaan lingkungan

Data yang diperlukan untuk perencanaan tambang
1. Data Utama
a. Data Legal (Kuasa pertambangan)
* Batas Koordinat
* Luas
* Keadaan Permukaan (Pemilikan, Pemanfaatan dll.)

2. Data Geologi
* Laporan 
* Geologi Permukaan
* Geologi Bawah Tanah
* Model Geologi 3D, peta Geologi
* Lithologi, (Macam batuan, Ketebalan Lapisan )
* Sedimentologi
* Struktur Geologi
- Lipatan
- Patahan
* Petrografi

3. Data Topografi
* Peta Topografi
* Skala 50.000 : 1, 10.000 : 1, 5.000 : 1, 1.000 : 1
* Koordinat
* Garis-Garis Ketinggian ( Kontur)
* Foto Udara
* Citra Satelit
Read More... Perencanaan Tambang Terbuka Batu Bara

Motor Grader

Formula : 
A = S x (Le - Lo) x 1000 x E
A = hourly operating area (m²/h)
S = Operating Speed (km/h)
Le = Effective Blade length (m) 
Lo = Width of overlap (m)
E = Job efficiency

Le = Effective Blade Length = Blade Length x Sin (angle)
The width of overlap is generally 0.6 m. This overlaps accounts for the need to keep the tires out of windrow on the return pass 

Example :
A 140H motor grader width a 3.66 m moldboard is performing road maintenance, average speed is 13 km/h with carry angle 60 degrees. Job efficiency is 0.90.
 
Solution :
Effective blade = 3.66 x sin 60 = 3.17 m
Production :
= 13 km/h x (3.17 - 0.6 m) x 1000 x 0.90 
= 30 069 m²/hr
Read More... Motor Grader

Minescape On Windows

1. Rekomendasi Konfigurasi Hardware
• Processor 1.8 Ghz +
• Memory 256 Mb +
• Hard disk 40 GB +
• 32 Mb Graphics Card, OpenGL support
• Network Card 10/100 Mbps
• CD Drive
Untuk saat ini Processor 1.8 Ghz adalah “the best price performance”, tetapi jika terdapat perkembangan maka kami akan meningkatkan rekomendasinya. Semakin besar memory yang tersedia akan semakin baik performancenya untuk menjalankan minescape. Minescape selalu berhubungan dengan data yang besar sehingga diperlukan media penyimpanan yang besar juga. Untuk graphics cards disarankan agar menggunakan yang mendukung OpenGL, biasanya produk dengan chipset Nvidia.

2. Third Party Software
Untuk menjalankan Minescape pada operating system Windows NT/Windows 2000/XP diperlukan software third party yaitu X-graphics emulation dan NutCracker serta Oracle, jika produk Geological Database (GDB) dijalankan.

2.1. X-server
Terdapat beberapa product X server yang tersedia dipasaran untuk platform Windows, tapi tidak semuanya mendukung OpenGL. Minescape telah dikembangkan menggunakan Hummingbird Exceed (& Exceed 3D) dan telah dicoba terhadap Reflection X. Kami tidak dapat mencoba Minescape terhadap X server lainnya, tapi sepengetahuan kami terdapat beberapa masalah dengan versi X vision. X server juga memungkinkan pendistribusian process, yang umumnya tidak terdapat dalam platform Windows, seperti misalnya Minescape yang dijalankan dalam satu Host dapat diatur untuk ditampilkan pada mesin lainnya. X server juga menyediakan akses yang mudah ke platform Unix pada jaringan user.
 
Walaupun untuk OpenGL didukung oleh Exceed 3D, akan tetapi Minescape tetap dapat dijalankan dengan Exceed saja, dengan menggunakan perintah X drawing, tapi ini akan menyebabkan pengoperasian menjadi lambat dan tidak adanya sistem rendering. Kecepatan dan fungsi visualisasi juga akan tergantung pada graphics card yang digunakan, oleh karena itu card yang mendukung OpenGL harus digunakan.

2.1.1. Prosedur Instalasi Hummingbird Exceed & Exceed 3D
Catatan: Petunjuk instalasi ini didasarkan produk Hummingbird Exceed and Exceed 3D versi 7.1.0.
 
2.1.1.1 Instalasi Hummingbird Exceed
Masukkan CD Hummingbird Exceed ke dalam drive

Instalasi Hummingbird Exceed

1. Pilih Install Exceed
2. Installation type, pilih Personal Installation
3. Installation language, English (United States), pilih OK.
4. Program instalasi kemudian akan secara otomatis menyiapkan installation wizard, pilih Next.
5. License Agreement form akan ditampilkan; pilih I accept the term in the license agreement, kemudian pilih Next.
6. Tentukan Customer Information dengan mengisi bagian User Name dan Organization dan kemudian pilih Next.

Instalasi Hummingbird Exceed

7. Tentukan destination folder atau biarkan sesuai default folder, dengan memilih Next.
8. Pilih setup type Typical, kemudian Next
9. Pilih Install untuk memulai instalasi dan tunggu hingga form berikutnya ditampilkan.
10. Tentukan Keyboard reference file, yaitu us.kbf, kemudian pilih Next
11. Xconfig password, anda dapat menetukan password untuk access Xconfig tools atau membiarkannya tanpa password dengan cara memilih skip. skip

Instalasi Hummingbird Exceed

12. Xserver tune-up, memungkinkan user melakukan test graphics display yang ada dalam system dengan memilih Next atau dilakukan nanti dengan memilih Skip.

Instalasi Hummingbird Exceed

13. Untuk mengakhiri instalasi, pilih Finish
 
2.1.1.2 Instalasi Exceed 3D
Masukkan CD Hummingbird Exceed 3D kedalam drive
1. Pilih Install Exceed 3D

Instalasi Hummingbird Exceed

2. Installation type, pilih Personal Installation
3. Installation language, English (United States), pilih OK.
4. Program instalasi kemudian akan secara otomatis menyiapkan installation wizard, pilih Next.
5. License Agreement form akan ditampilkan; pilih I accept the term in the license agreement, kemudian pilih Next.
6. Tentukan Setup Type yaitu, Complete, kemudian pilih Next
7. Pilih Install untuk memulai instalasi dan tunggu hingga selesai prosesnya.
8. Untuk mengakhiri instalasi, pilih Finish.

2.1.2 Konfigurasi Hummingbird Exceed
Setelah Hummingbird Exceed + Exceed 3D diinstal, maka harus dikonfigurasi agar menyiapkan performance yang bagus untuk Minescape.
Start > Program > Hummingbird Connectivity V7.1 > Exceed > Xconfig

Konfigurasi Hummingbird Exceed

Exceed Configuration Manager menyediakan akses ke seting yang umum diperlukan, anda cukup memperhatikan hal-hal berikut:
1. Pilih Screen Definition dengan double click pada icon.

Exceed Configuration Manager

− Pada Tab Screen_O , pilih check box (√) Fit Window to Display.

Exceed Configuration Manager

− Pada Tab Common Setting, pilih the check box (√) Exit On Server Reset dan hilangkan ( ) Close Warning On Exit. Pilih OK.

2. Open GL, pilih Protocol > Extentions, kemudian pilih GLX>Configure
− Direct Rendering On/Off (tergantung Card)
− Hardware Acceleration On
− One Visual Pixel Format On
− Overlay Support On/Off (tergantung Card)
Setelah mengubah setting tersebut, anda perlu membuat shortcut untuk Exceed dengan memilih:
Start > Program > Hummingbird Connectivity V7.1 > Exceed, tahan tombol kanan mouse, kemudian pilih Sent To > Desktop (Create Shortcut).

2.2. Nutcracker
Minscape diinstal pada WindowsNT menggunakan tool yang disebut NutCracker, yang menyediakan Unix system call dan runtime environment pada platform Windows. Ini memungkinkan kita menggunakan source code baik Unix maupun Windows, khususnya untuk Layer presentasi yang mencakup X11/Motif dan OpenGL. Jadi seperti pada Unix, kita memerlukan X server untuk mengontrol Windows.

2.3. Oracle
Oracle adalah suatu sistem open data management yang digunakan sebagai system dasar untuk produk Geological Database (GDB). Untuk dapat menjalankan Minescape GDB, maka Oracle harus diinstall terlebih dahulu. GDB dapat dijalankan pada versi 8i (8.1.7) dalam Windows platform, baik pada Personal Edition, Enterprise Edition atau Standard Edition. Kami merekomendasikan untuk menggunakan Enterprise Edition, mengingat edisi tersebut memiliki fasilitas yang paling lengkap. Selain Enterprise edition, pada platform Windows harus juga diinstal Oracle Report Writer.

3. Menginstal Minescape pada WindowsNT/Windows 2000
Minescape menggunakan prosedur instalasi standard untuk platform Windows berdasarkan product InstallShield. Umumnya dengan memasukkan CD ke dalam drive, maka installation wizard akan ditampilkan. Jika tidak browse CD dalam Windows Explorer dan double click pada file aplikasi setup.exe.

Menginstal Minescape pada WindowsNT/Windows 2000

1. Pilih Next
2. Form License Agreement akan ditampilkan, pilih Yes

Menginstal Minescape pada WindowsNT/Windows 2000

3. Installasi akan meminta anda untuk menetukan destination folder, secara default akan disimpan di C:\Program Files\mincom\Minescape 4. Pilih Next untuk menginstal di default folder.

Menginstal Minescape pada WindowsNT/Windows 2000

4. Installation type, anda akan diminta untuk menentukan jenis installasi. Typical adalah cara instalasi yang paling mudah dan aman. Custom memungkinkan anda untuk memilih produk Minescape Product yang ingin diinstal.

Menginstal Minescape pada WindowsNT/Windows 2000

Catatan: Geological Database (GDB) tidak termasuk pada instalasi Typical. GDB akan memerlukan Oracle diinstall pada sistem. Jika GDB dipilih, anda akan diminta untuk memasukkan folder path untuk Oracle_Report_Home.

5. Proses instalasi kemudian akan menawarkan untuk membuat entry dalam folder Start Menu> Programs dimana defaultnya adalah MineScape 4. Pilih Next.
6. Anda harus menentukan Temporary directory. Directory ini harus dapat diakses oleh semua user yang menggunakan Minescape, yaitu C:\Temp (directory tersebut harus dibuat terlebih dahulu atau sudah ada). Browse dan tentukan temporary folder C:\Temp, kemudian Next.
7. MIN_ROOT directory harus ditentukan (misalnya D:\Projects). Directory dimana semua project Minescape akan disimpan.

Menginstal Minescape pada WindowsNT/Windows 2000

8. Minescape dapat menggunakan Graphical Overlays Planes. Ini dapat menyebakan error yang serius jika di set ke TRUE, jika overlays planes tidak terdapat pada graphics card anda. Oleh karena itu, set ke FALSE sebagaimana default, kemudian Next.
9. Installation wizard kemudian akan memberitahu bahwa pada saat instalasi NutCracker akan muncul pesan peringatan Problem in CreateDir in Trace. Abaikan peringatan yang akan muncul tersebut dengan memilih OK.

Menginstal Minescape pada WindowsNT/Windows 2000

10. Sistem kemudian akan memulai untuk menginstal Core Minescape dan semua produk yang dipilih, dilanjutkan dengan instalasi NutCracker Runtime environment, tunggu hingga semua proses selesai, kemudian pilih Finish.
11. Jika patches termasuk dalam product, maka proses akhir akan secara otomatis menginstal patches. Ikuti petunjuk installation wizard untuk menginstal patches dalam directory Minescape. Tunggu sampai semua patches diinstal lengkap, kemudian pilih Finish.
12. Restart sistem.

3.1. Menginstal Patches
Sebelum melakukan instalasi patches, pastikan hal-hal berikut:
• Minescape tidak dijalankan
• Stop ctree dan designfile server services
− Pilih Start>Setting>Control Panel>Administrative Tools>Services
− Cari Minescape ctsrvr dan Minescape dfserver
− Pilih Minescape ctsrvr, tahan tombol kanan mouse dan pilih stop. Lakukan hal yang sama untuk Minescape dfserver

Lakukan Instalasi patches, seperti berikut:
Catatan: Pacthes harus diinstal sesuai dengan urutan nomor patch-nya, misal patch01 harus diinstal terlebih dahulu sebelum patch02 dan seterusnya.
• Masukkan CD patch kedalam CD-drive
• Browse CD, kemudian double click pada file patch, missal m.114c-patch01.exe
Installation wizard akan otomatis dijalankan dan menginstall file-file patch kedalam directory default Minescape (C:\Program Files\Mincom\Minescape 4). Ikuti petunjuk pada wizard, kemudian pilih next hingga instalasi selesai.
Restart ctree and designfile server services
• Pilih Start>Setting>Control Panel>Administrative Tools>Services
• Pilih Minescape ctsrvr, tahan tombol kanan mouse dan pilih start. Lakukan hal yang sama untuk Minescape dfserver.

4. Services dan Environment Variables
4.1. Services
Start>Settings>Control Panel>Administrative>Services

Services dan Environment Variables

Minescape menginstal Design File Server dan Ctree Server sebagai Windows services. Services ini dikonfigurasi pada saat instalasi Minescape sehingga pengguna hanya perlu untuk memahaminya. Secara prinsip kedua server tersebut sama dengan server di Unix hanya pada Microsoft disediakan interface untuk mengkonfigurasi start dan stop services.
Design File Server dan Ctree Server harus dijalankan dengan Administrator privileges.
Read More... Minescape On Windows

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More